Dewi's

76 : 24

Saturday Session

Leave a Comment
Geng, geng, geng, semuanya apa kabar? Baik-baik aja, kan? Kali ini aku mau cerita pengalaman aku ikut Saturday Session yang termasuk dari PKKM HMME “Atmosphaira” ITB. Apa itu Saturday Session? Saturday Session adalah suatu acara dari HMME “Atmosphaira” ITB yang termasuk dari bagian PKKM untuk para kopral/kopril juga untuk massa HMME “Atmosphaira” ITB yang mendatangkan alumni untuk sharing pengalaman kerja dan selama masa kuliah dulu. Di Saturday Session ini mendatangkan beberapa alumni, diantaranya kak Via, kak Amel dan kak Zul. Hari itu penampilan kami rapih semua, tanpa name tag yang gedenya segede gaban dan tanpa tas spek, hihihi. Hari itu kami ikut PKKM dengan cantik dan rapih. Ganteng juga deh buat yang cowonya wkwkw.

Aku datang terlambat karena abis nganter Novi dulu ke BMG bareng sama Yuki juga. Waktu kami bertiga datang itu kak Via uda ngisi acara. Kak Via banyak cerita dan ngasih beberapa tips. Katanya jangan minder di meteorologi, enjoy aja. Kak Via juga pernah jadi asistennya Pak Zadrach waktu kuliah dulu. Sekarang ini kak Via kerja di perusahaan internasional, jadi asistennya orang jepang dan kebetulan kak Via bisa bahasa jepang. Aku seneng sama suara dan cara penyampaiannya kak Via. Ramah dan nyenengin. Saran dari kak Via, jangan terlalu terpaku sama kuliah, bersosialisasi itu jauh lebih penting untuk dunia kerja, apalagi kerjasama. Motivation. Spirits. Creativity. Vision. Efforts. Team works. Itu tips dari kak Via. Oya, kak Via juga ngasih tip tambahan untuk mahasiswa lemparan kayak aku wkwkwk, katanya, “temukan fun-nya meteorologi untuk kamu.” Siaappp kak, kayaknya aku udah nemuin deh fun-nya mete buat aku.


Pengisi yang kedua adalah kak Zul. Quotes yang paling aku inget dari kak Zul adalah konsisten dalam ketidakkonsistenan. Apa maksudnya? Masuk meteorology makanya hahaha. Kak Zul ini S-1 lulusan meteorology ITB, S-2 magister geodesi ITB dan sekarang S-3 seismologi ITB juga. Kak Zul nggak konsisten dalam meteorology tapi konsisten dalam ilmu bumi. Setelah mempelajari bagian paling atas bumi lalu permukaannya, kakak lulusan 2002 ini sekarang malah mempelajari bagian terdalam bumi. Pesannya, jangan hanya mengejar apa yang kmu cari kalu kamu bisa mendapat lebih.

Kakak yang ketiga ini baru aja lulus bulan juli 2014 kemarin, masih fresh graduated tapi sebelum lulus udah kerja di perusahaan IT ckckck. Kakak yang satu ini katanya kemakan sama promosinya pak Army—kaprodi meteorologi yang hebat marketingnya. Terjebak karena katanya mete kimianya sik, padahal kimianya dikit banget, sementara kak Amel sukanya kimia, jadi kak Amel memutuskan untuk lulus cepat. Dan voila, beneran lulus cepet. Jangan lupa juga untuk menjaga hubungan kita dengan yang di atas.

Setelah diisi dengan ketiga pembicara, kami diberi waktu untuk sholat dan makan. Acara dilanjutkan lagi sekitar pukul satu. Nah kali ini yang mengisi adalah kak Piala, kak Yovita, kak Firman dan kak Danasla. Kak Piala membahas tentang wind turbine yang dibuatnya di NTT. Ada delapan belas unit wind turbine untuk mengadakan listrik dan mengalirkannya kepada warga sekitar. Kenapa daerah Indonesia timur? Karena daerah Indonesia timur anginnya lebih memungkinkan untuk diolah menjadi bentuk energy angina lain. Indonesia timur merupakan daerah yang mempunyai energy angina yang besar, tapi di Indonesia timur juga persebaran listrik sangat minim. Karena kedua hal itulah kak Piala dan timnya memilih NTT. Katanya, “kalau pemerintah gabisa berbuat banyak, jangan caci pemerintah, jangan sudutkan pemerintah, jangan salahkan pemerintah. Tapi kita, kalian sebagai mahasiswa justru harus membantu memecahkan masalah itu. Kita boleh protes, tapi protes dengan solusi, bukan protes dengan caci. Kalau pemerintah belum menyetujui solusi kita, kita revisi lagi dan putar arah cari jalan lain. Karena tujuan kita adalah bangsa, pengabdian masyarakat.” Dan aku kagum banget sama kak Piala yang pemikirannya udah terbuka banget dan gak sempit. Masalahnya sering kali susah buat terus berpikir positif dan nemuin pemikiran yang luas kayak gitu. Tapi seperti kata kak piala barusan, kita harus berusaha, kalau mentok, putar arah dan cari jalan lain.

Pengisi yang kedua adalah kak Yovita. Kakak yang satu ini mirip banget sama temen aku yang sekarang udha kuliah di jepang, namanya Felicia Dea. Dan kak Yovita juga ternyata ikut pertukaran pelajar ke jepang! Keren bangettt. Kak Yovita terus ngejar impiannya untuk kuliah di jepang, dan akhirnya impiannya terwujud. Katanya selama kuliah di jepang yang paling susah adalah komunikasi dan bersosialisasi. Waktu awal-awal bahasa jepangnya masih belum lancer, jadi agak susah juga buat ngobrol sama temen-temennya yang lain. Tapi lama kelamaan, kak Yovitsa berusaha mendekatkan diri dengan mereka. Kak Yovita juga punya quotes, “Jangan takut buat bermimpi. Kalau kalian tekun dan sabar mimpi itu bisa jadi nyata.” Dan ada satu lagi quotes, “spintar apapun kalian, kalian ga akan bahagia kalau kalian gak punya temen.” Nah makanya jangan ngansos, sosialisasi juga penting, geng.

Yang ketiga ada kak asisten Pengenalan Meteorologi dan Klimatologi, kak Firman. Kayanya kak Firman punya beberapa fans dari angkatan aku deh (aku tidak termasuk0, soalnya ada beberapa temenku yang kalo ketemu itu suka sedikiiiit excited. Dan ada kak Danasla, asisten praktikum Mekanika Medium Kontinu. Kakak-kakak itu berbagi pengalaman tentang kerja prakteknya. Ada yang di badan pemerintahan, ada juga yang di pertamina bagian geothermalnya. Yang aku dapat dari kakak-kakak itu adalah, lebih baik coba KP agar kamu tau dan ada gambaran kerja itu kaya gimana. Biar punya link juga nanti.


Nah tau kan jadi meteorology itu kayak gimana. Satu hal penting juga adalah sosialisasi. Apa gunanya kalo kita pinter tapi tanpa teman? Karena itu aku sangat berterimakasih pada kalian yang mau berteman dengan aku. Dan makasih juga untuk kalian mau baca postingan aku kali ini. Cmiiiiiwwww, sampai jumpa di postingan selanjutnyaaa. Salam teman! METEO!
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar