Hallooo
geng, apa kabaaar? Semoga semuanya baik-baik aja yo. Kali ini aku mau cerita
masih soal jendral di HMME. Kali ini aku wawancara sama kakak NIM aku sendiri,
yeay :3 Nama lengkapnya adalah Muhammad Kurniawan, dengan NIM 12811021. Kakak
NIM aku ini asalahnya dari Palembang dan menjabat sebagai ketua divisi
ekstrakampus. Dalam himpunan, ekstrakampus diatasi oleh departemen eksternal
yang sejajar dengan intrakampus. Jendral sipit ini lahir pada tanggal 28
Desember 1993. Banyak pengalaman yang udah dikenyamnya, diantaranya adalah
kerja praktek di Lentera Angin Nusantara, LAN, yang punya kantor pusat di
Bandung. Tapi Jendral yang biasa dipanggil Wawan ini hanya meneliti di daerah
Tasikmalaya, bukan di Sumba seperti yang waktu itu Kak Piala ceritakan. Katanya
waktu KP alias Kerja Praktek selama kurang lebih sebulan itu Jendral Wawan dan
teman-teman hanya tidur di kayu atau numpang di rumah warga, mandi di sungai
dan kalau mau makan pada masak sendiri. Semuanya seadanya dan sederhana. Tempat
prakteknya itu di Ciheras, 3 jam dari pusat kota Tasikmalaya.
Jenderal
Wawan sendiri memilih kelompok keilmuan antara meteorologi lingkungan dan
instrumentasi meteorologi untuk KP. Kalau lingkungan katanya lebih banyak
biologinya dan secara pribadi katanya lebih enak ambil lingkungan aja karena
deket sama pantai, anginnya besar dan kebetulan Ciheras itu satu garis pantai
sama Pangandaran. Berdasarkan kabar yang beredar katanya LAN akan diperluas di
beberapa tempat di Indonesia, diutamakan daerah yang masih belum terjamah
listrik dan mempunyai potensi energi angin yang besar, dengan pusat tetap di
kota Bandung.
Kenapa
mau masuk meteorologi? Karena kejeblos. Tos, sama Jendral. Dan kakak NIM aku
ini baru move on waktu tingkat 3 sekarang. Katanya kehidupan di himpunan itu
kebanyakan deadliner, tapi rasa mau berbaginya tinggi. Dari jawaban kuis,
jawaban pr sampe makanan juga dibagi. Di angkatan 2011 sendiri gak ada yang
non-him, tapi ada yang keluar dari mete 2 orang, jadi angkatan Kak Wawan
tinggal 42 orang. Kak Wawan ini salah satu asistennya Pak Plato, dosen kece
seantero labtek biru. Katanya jadi asisten Pak Plato adalah pilihan terakhir.
Mekanisme untuk jadi asisten adalah pertama, ikuti oprecnya. Kedua niliai
minimal AB dan satu orang untuk satu dosen. Keuntungan jadi asisten? Banyak
banget! Selain dapet uang dan nambah ilmu juga bisa nambah link, akrab sama
bapaknya dan bisa kecipratan proyek punya bapak.
Jendral
Wawan punya kesan positif nih sama Pradawihaya, katanya sih udah kompak dan
udah peduli satu sama lain. Kakak NIM berpesan untuk lebih aktif lagi waktu
masuk himpunan dan jaga kekompakannya. Okemm itulah hasil wawancara aku dengan
kakak NIM yang baru aku tau waktu praktikum theodolite kemaren hehehe. Salam
gengges! METEO!
0 komentar:
Posting Komentar