Halooo,
geng! Apa kabar semuanya? Semoga semuanya baik dan sehat ya, aamiin. Oh iya
tetep semangat juga okayy. Kali ini aku mau berbagi cerita soal pengalamanku di
PKKM hari ke-4. Seperti biasa, aku dan teman-teman pradawihaya yang lain kumpul
di selasar TVST pukul 17.30, lengkap dengan spek standar. Selama persiapan itu
sebenernya ada beberapa kejadian yang jadi kecerobohan kami wkwkw. Pertama,
slayernya kadek ketinggalan. Kedua, bendera angkatan ketinggalan dan masih di
mkor--padahal itu bendera wujudnya segede gaban. Ketiga,
slayernya ipit juga katanya ketinggalan, tapi pas aku cari di tasnya ipit
slayernya masih ada dan terlipat dengan manis, jadi slayernya ipit keselip,
padahal ipit udah balik dulu ke rumah oom army wkwkw. Dan untungnya semua itu
terjadi saat kami kumpul sebelum PKKM. Jadi semua spek yg salah atau
ketinggalan bisa diambil dan dibenerin dulu. Itulah gunanya ada kumpul dulu
minimal 45 menit sebelum PKKM mulai.
Cek
spek mandiri selesaiii. Nah setelah itu kami membuat lingkaran dan berdoa
menurut keyakinan agama masing-masing agar diberi kelancaran dan kesehatan
untuk PKKM hari itu. Kami dimobilisasi dari TVST ke selasar gedung PLN. Disana
kami bertemu taplok kami dan tim mamet. Kami ditanya soal tugas-tugas, salah
satunya adalah tugas wawancara jenderal dan jenderil. Jenderil Nissa nanya sama
aku, "udah berapa jenderal-jenderil yang diwawancarai?" Nah aku
jawabnya, "banyak jend, tapi yang diposting cuma dua ehehe. Sisanya
ditabung." Lalu Jenderil Nissa nanya sama yang lain juga. Setelah
cuap-cuap bersama taplok, kami melakukan sholat isya berjamaah.
Kami
dimobilisasi lagi ke selasar coffee toffee. Waktu hari itu dua orang
pradawihaya sakit, Novi dan Charla, jadi mereka ikut di belakang barisan.
Sesampainya disana kami diberi materi tentang identitas dan atribut dari HMME
oleh Jenderal Imam dan Jenderil Sona.
- Lambang HMME (cari lambangnya)
·
Siklon
menunjukan profesi dan keilmuan dari meteorology
· Lingkaran
kuning sebagai matahari menunjukan sebagai pusat pergerakan kemahasiswaan.
·
Radar delapan
titik di lingkaran terluar menunjukan pemancaran ke segala arah.
·
Satu titik di
lingkaran terdalam, dua titik di lingkaran kedua dan delapan titik di lingkaran
terluar menunjukan kode prodi meteorologi itu sendiri, 128.
· Tulisan
himpunan di dalam lingkaran karena dalam himpunan mewadahi keilmuan dan
profesi.
·
Lambang ITB
menunjukan bahwa HMME ada di ITB
· Lingkaran yang
paling luar, melingkari semua unsur itu, menunjukan ikatan yang tidak pernah
putus.
·
HMME
“Atmosphaira” ITB adalah nama dari himpunan itu sendiri.
- Bendera dan Baliho
·
Bendera
berukuran 1,28m x 0,8m dengan margin bagian atas adalah 19cm dan bagian bawah
9cm.
·
Baliho
berukuran 12,8m x 12,8m dengan margin
atas adalah 1,28m dan margin bawah 1,28m juga.
·
Bendera dan
baliho berwarna biru donker menunjukan kekeluargaan.
- Jaket Himpunan
· Garis putih di
kedua bahu yang memamjang sepanjang pundak sampai siku menunjukan tanggung
jawab yang dipikul oleh setiap anggota dan warna putih menunjukan tanggung jawab
yang suci dan bersih. Garis tegas, tidak putus-putus menunjukan tanggung jawab
yang tidak akan pernah putus.
· Di lengan
bagian kiri dan dada bagian kiri ada lambing dari HMGM yang menunjukan bahwa
HMME bagian dari HMGM.
· Lambing HMGM
yang berbentuk tiga sudut dan sisi menunjukan tiga cabang ilmu yaitu geofisika
padat, geofisika cair dan geosifika gas juga menunjukan tridarma perguruan
tinggi.
· Warna biru
donker menunjukan kekeluargaan antar angora HMME.
Dan
sejak tanggal 19 September 2008—tanggal resmi dibentuknya HMME “Atmosphaira”
ITB—semua atribut tersebut di atas resmi menjadi identitas seorang massa HMME.
Setalah
kami diberi tahu atribut, kami berbalik dan menghadap danlap. Malam itu yang
menjadi danlap adalah Jenderal Kautsar. Kami diuji PBB dan kami masih belum
sigap dalam membentuk abrisan baru. Karena itu sesuai dengan konsekuensi yang
telah kami ajukan sebelumnya, kami push up sesuai hitungan keterlambatan.
Secara pribadi aku masih kuat untuk push up karena push upnya gak pake tas.
Tapi waktu ngeliat temen-temen yang lain aku gak tega karena ada beberapa yang
terlihat gak kuat. Saat itu hanya dua orang perempuan yang ambil posisi trill
sementara laki-lakinya ada delapan orang. Aku agak sedikit kecewa sih sama anak
cowonya, masa kalah push up sama yang cewenya. Padahal menurut aku ngetrill itu
lebih cape dari pada pushup. Aku cinta pushup pokoknya wkwkkw.
Kami
juga diingatkan soal etika, posisi, hak dan kewajiban kami sebagai seorang
kopral/kopril kepada jenderal/jenderil. Iya, aku sendiri merasa masih belum
sering menyapa mereka kalau ketemu di jalan. Karena malu dan segan. Tapi
sekarang aku mulai bisa lebih hormat sama mereka dengan menyapanya. Kata
Jenderal Kaustar, “bedakan antara berani dan kurang ajar, bedakan antara takut
dan hormat.” Iya siap jenderal, kami memang harus tau batasan mana hormat mana
takut, mana berani dna mana kurang ajar. Kadang kamis erring melampaui batas
dan menganggap jenderal/jenderil seperti angkatan kami karena mereka terlalu
baik. Maafkan kami ya jenderal/jenderil. Saat ini kami sudah mulai memperbaiki
kesalahan kami.
Aca
hari itu selesai lebih cepat, pukul Sembilan kurang acara sudah selesai. Dalam
sepuluh hitungan kami diminta untuk menggalkan selasar. Setelah sampai plaza
widya kami baru ingat bahwa teman kami, Charla dan Novi skit sehingga masih
bersama jenderal/jenderil. Akhirnya Kadek, Kemas, Abay, Yuki dan aku kembali ke
selasar untuk menjemput teman kami yang sakit. Kami tidak bisa maju lebih ke
dalam selasar karena itu adalah daerah steril kami. Kami izin untuk menjemput
teman kami yang sakit lalau kadek diminta berbicara dengan jenderal imam. Yuki
memapah novi sementara aku memapah Charla. Novi demam, memang sejang petang
Novi sudah tidak enak badan. Sementara Charla gastritisnya kambuh lagi karena
minum soda. Yuki dan yang lain mengantar Novi ke kosannya. Sementara aku, Abay,
Euis dan Rima mengantar Charla ke lapangan sipil untuk pulang. Aku dan Abay
hanya mengantar sampai lapangan sipil saja, sementara Rima dan Euis mengantar
Charla sampai kosannya. Sepanjang jalan itu Charla muntah-muntah terus, aku
jadi gak tega, aku kasih kayu putih dan usap-usap tengkuknya. Charla lupa bawa
obat dan belum makan, jadi gastritisnya kambuh. Nah makanya teman-teman, makan
itu sangat penting, apalagi sebelum memulai aktivitas yang panjang. Jadi jangan
lupa makan. Dan bawa obat pribadi.
0 komentar:
Posting Komentar