Salam
METEO! Apa kabar, geng? Semoga baik dan sehat walafiat. Masih semangat
kaaannnnsss? Semangat terus ya, karena kali ini aku akan cerita tentang, Meteorologi
yang menyimpan misteri hahaha.
Apa
sih yang kalian ketahui tentang meteorologi? Please, jangan bilang kalau Meteorologi
itu ilmu yang mempelajari tentang meteor -______________________- kalau kalian
berpikir seperti itu, berarti kalian perlu baca postingan ini sampai tuntas tas
tassss. Meteorologi itu adalah bidang keilmuan yang mempelajari dinamika cuaca
dan atmosfer bumi. Dari mulai aurora sampai hujan becek ga ada ojeg *eh*,
maksudnya hujan dipelajari di Meteorologi. Cuma tentang cuaca aja? Oh tentu
tidak, kami juga mempelajari iklim. Iklim doang? Eits jangan salah, Meteorologi
itu termasuk salah satu ilmu yang paling tua di muka bumi ini. Meteorologi juga
mempelajari instrumentasi, dinamika struktur, sampai kebijakan dan perencanaan.
Dan menurut aku, Meteorologi itu fleksibel, setelah lulus nanti, kamu bisa
kerja bukan hanya di bidang yang terkait dengan Meteorologi, tapi bisa kemana
aja selama dasarnya dipelajari di sini.
Sebelumnya,
aku mau curhat dulu. Waktu awal TPB aku berambisi ingin masuk teknik geologi.
Bisa gak bisa pokoknya harus geologi. Dan aku udah menutup mata terhdap prodi
lain yang ada di FITB. Dan, itu sikap yang salah. Jangan ditiru ya. Ambisi
sebatas ambisi aja, gak dibarengi dengan usaha, jadi ya tanpa usaha hasilnya
juga gak akan maksimal. Karena waktu TPB aku santai dan masih terjerat euphoria
diterima di ITB, IP pertama hancur leburrrr meskipun udah alhamdulillah.
Semester dua berusaha mengejar ketertinggalan dan hasilnya masih kurang
memuaskan. Akhirnya aku berusaha sekuat mungkin buat legowo. Penjurusan terakhir
aku galau setengah mati sampai aku minta izin sama orang tua untuk menenangkan
pikiran dulu. Akhirnya aku sama 5 temenku yang lain pergi ke moko, ceritanya
buat nemenin aku biar gak galau dan gak stress. Disana semuanya pecah, teriak
gajelas, gak tidur 24 jam dan baru balik ke rumah besok sorenya. Datang ke
rumah langsung nangis di depan mamah, minta maaf karena aku udah tau duluan
kalau aku ga akan diterima di geologi. Sebenernya aku ga begitu sedih kalau
nggak di geologi. Tapi yang bikin aku nangis nyaris histeris adalah waktu
bilang ke mamah sama bapak, itu yang paling susah. Karena aku sebagai anak
ngerasa gak berguna dan gabisa bikin orang tua bangga. Aku yakin meskipun orang
tua aku bilang gapapa, tetep ada sebersit rasa kecewa di lubuk hati mereka.
Namun sejauh ini mereka selalu mendukung dan menyuport aku :3 Nah sekarang, di
sini lah aku, Prodi telur emas yang cuma ada satu di Indonesia, Meteorologi,
Institut Teknologi Bandung. Dan aku bangga sebagai anak mete, yeay :3 *udah
move on dari geologi*
Meteorologi
itu terkenal dengan hitungannya yang njelimet di mata dan programing yang harus
jadi sahabat komputer dulu. Padahal aku menghindari yang banyak hitungan dan
coding, tapi malah diterima di mete hahaha. Aku selalu berpikiran begini,
berarti Allah masih sayang dan peduli sama aku, karena aku diminta dan diizinin
buat mempelajari hal-hal yang belum aku kuasai sepenuhnya. Allah juga minta aku
menyukai hal yang sebelumnya gak aku sukai, karena mungkin disitulah rezeki
aku. Siapa sih yang tau rencana Allah? Who knows…. Nah di mete ini kita
dituntut untuk memahami terutama fisika dan programing. Meteorologi berusaha
memahami lingkupan besar yang selalu bersama kita dimanapun kita berada, ya,
atmosfer udara. Udara ini bisa dirasakan tapi gabisa disentuh apalagi dijadikan
hak milik. Hal yang paling aku suka adalah menebak nama awan. Waktu hari rabu
(24/9) aku pergi ke dua rooftop sekaligus. Siangnya aku ke rooftop gedung
metalurgi/tambang/geologi, aku gatau namanya hahaha dan saat sunset aku pergi
ke rooftop labtek biru. Dan di keduanya langit terasa agung, Masya Allah.
Kalau
kalian berpikiran Meteorologi cuma sebatas iklim dan cuaca, kalian perlu
mengenal Meteorologi lebih jauh. Karena sejak mengikuti PKKM dan kuliah di
prodi ini, sedikit demi sedikit aku sadar bahwa mete punya banyak korelasi
dengan keilmuan lain. Sadarkah Meteorologi bisa bersama dengan teknik
lingkungan? atau membuat perencaan dengan planologi? Atau duet membuat bangunan
dengan fisika teknik? Pasti sebelumnya ada yang gak kepikiran, sama kaya aku
hehehe. Jadi, lulusan Meteorologi ini bukan hanya sekedar kerja di LAPAN atau
BMKG, bisa juga di bidang lain seperti lingkungan, geothermal, perencanaan, dan
teknik bangunan. Pasti gak kepikiran? Sama!
Meteorologi
bisa berhubungan dengan lingkungan diataranya adalah saat curah hujan yang
tinggi, bisa menyebabkan banjir di suatu daerah kan, nah kami mahasiswa Meteorologi
akan memberikan data curah hujan dan lokasi daerah rawan banjir untuk
selanjutnya mahasiswa teknik lingkungan membuat rancangan pipa yang tepat di
wilayah tersebut. Juga efek dari global warming dan pasang surut, setelah kami
memberi data, teknik lingkungan akan membuat drainasenya. Selain itu bisa juga
di lapangan, bahan galian tambang, Meteorologi bisa “meramalkan” kemana limbah hasil
pembakaran di udara yang bergerak bersama angina agar udara tidak tercemar. Dan
masih banyak lagi contoh korelasi profesi bidang Meteorologi dan teknik
lingkungan.
Selanjutnya
aku kasih contoh lagi, ada korelasi antara Meteorologi dan planologi. Ada salah
saru matakuliah yang namanya Kebijakan iklim, nah ini bener-bener perpaduan
antara mete dan plano. Salah satu isu hangat yang sedang diperbincangkan saat
ini adalah menurunkan gas rumah kaca sebesar 26% oleh usaha sendiri dan 41%
oleh usaha internasional. Selain itu perubahan GBHN membentuk RTRW, bukan Rukun
Tetangga dan Rukun Warga ya, geng, tapi Recana Tata Ruang Wilayah, nah disini
juga diperlukan ahli Meteorologi.
Biar
tambah yakin nih, aku beri contoh lagi ya. Kali ini hubungan antara Meteorologi
dengan fisika teknik. Fisika teknik mempelajari diantaranya dinamika bangunan,
konsrtuksi dan lain lain. Awalnya aku juga bingung sih FT belajar apa, ternyata
belajar bangunan juga. Padahal sipil dan arsitektur juga belajar bangunan,
berarti lulusan yang menyentuh bangunan banyak juga ya. Nah salah satu
pekerjaan kita nanti adalah menentukan besar angin dan arahnya di lokasi gedung
tinggi yang akan dibangun. Kami meramalkan kekuatan dan arah anginnya,
sementara FT (Fisika Teknik) membuat bangunan sedemikian rupa sehingga bangunan
tersebut tetap kukuh dan tidak roboh saat disentuh angin. Selain itu kami juga
bisa memberikan data persebaran suhu dan termal di luar bangunan, sehingga FT
bisa membuat bangunan tersebut dalam termal yang cukup tanpa penggunaan AC
dengan kombinasi suhu di luar bangunannya. Meteorologi juga bisa memberikan
data lamanya dan besarnya intensitas penyinaran matahari sehingga FT bisa
membuat bangunan dengan penyinaran yang cukup dan tidak silau. Sama seperti
bangunan tinggi yang ada, kebanyakan menggunakan kaca berwarna hijau atau biru,
tujuannya adalah untuk mengurangi silau matahari yang masuk. Selain itu kami
juga sama-sama mengolah energy dalam manajemen energy seperti panel surya,
kincir angin dan lain-lain.
Nah….
Gimana nih geng? Udah ada sedikit bayangan kan Meteorologi itu seperti apa? Gak
sesempit yang kalian kira kan ternyata. Hal di atas yang baru aku jelaskan cuma
salah tiga dari sekian banyak contoh korelasi yang ada antara Meteorologi
dengan berbagai keilmuan lain. Jadi jangan berpikir bahwa Meteorologi hanya
membahas iklim dan cuaca aja lagi, ya.
Setelah
menggali Meteorologi seperti apa, aku jadi semakin yakin bahwa memang ini
adalah yang terbaik yang diberikan Allah sama aku. Allah memang punya rencana
sendiri dan lebih tau apa yang terbaik buat kita. Alhamdulillah sejauh ini aku
merasa bahagia, nyaman dan bangga di Meteorologi. Teman-teman dan kakak-kakak
himpunan juga sangat membantu aku untuk move on, terimakasih banyak, geng :”””)
Doakan terus aku tetap sehat semangat ya. Semoga kalian tetap sehat, semangat
dan dalam lindungan Allah, aamiin. Sampai sini dulu ya curhatan aku tentang Meteorologi
hehehe semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, aamiin. Salam angin, langit,
awan dan hujan J METEO!
0 komentar:
Posting Komentar